Monday 26 December 2011

Berasa Perang Gangster

Sore itu, aku main perang-perangan sama anak-anak neighborhood, such as Adi, Ana, Yaning, sama 1 cowok gitu, aku lupa. Aku, Ana, sama 1 cowok tadi, jadi satu tim. Adi dan Yaning jadi musuhku. Karena mereka cuma berdua, lalu mereka ngajak Rian, yang kebetulan lewat. Rian itu, anaknya rada error. Aku punya bad feeling tentang dia masuk ke timnya Adi.

Nah, bener aja. Pas perangnya mau mulai, aku buka-buka tasku. Ya ampun, aku gak bawa senjata sama sekali. Mampus! Aku cuma bawa hasduk pramuka, dan itu sama sekali gak berguna. Untung cowok tadi (panggil aja Arif deh ya, ribet amat), dia bawa semprotan cabe 2 kaleng. Langsung aku ambil.

Beda sama tim ku, timnya Adi senjatanya lengkap banget. Udah gitu, mereka punya Rian, yang notabene LICIK. Bener aja, Rian langsung nyerang timku lewat belakang. Dia terlalu profesional, dan kayaknya specialist penyerangku. Aku semprot aja matanya pake semprotan cabe. Buta, buta deh lo! Rasain! Lalu, dia langsung ngejer aku. Larinya kenceng banget pula. Tapi aku kan gak bego juga, tiap kali dia mau deket, aku semprot lagi matanya. Dia jadi agak menjauh. Lalu, aku lewat jalan tikus, biar dia kehilangan jejakku. Terus aku sembunyi aja di rumahku, dan aku kunci semua pintu. Ibuku yang di rumah, bingung dan nanyain, trus aku ceritain, eh aku dimarahin. Ngalamat mati sendirian deh gue.

Dan akhirnya aku pasrah aja, mau mati, mau idup. Eh tau-taunya, cuma mimpi. Untung...

PS: Berasa perang gangster dah.

2 comments:

 

LIMPPOMPOM Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang